Senin, 16 Februari 2015

AMAL-AMAL PENEBUS DOSA Karya Drs. Sudianto, MA



AMAL-AMAL  PENEBUS  DOSA

Allah Yang Maha Mengetahui tahu benar bahwa manusia begitu mudah tergelincir dalam dosa. Mulai dari apa yang tergerak dalam hati yang merasa kurang senang dengan keadaan yang dialami, berupa keadaan fisik yang tidak seperti yang kita inginkan, sehingga kita kurang bersyukur dengan keadaan fisik tersebut, itu saja sudah merupakan dosa. Bahkan ketika kita beribadahpun kita masih sempat berbuat dosa, seperti munculnya rasa riya dalam hati kita dan kita mengikuti perasaan itu ketika kita bermuwajjahah kepada Allah itu, maka itupun sudah menjadi dosa atas kita.
Belum lagi penggunaan daya pikir yang kita pergunakan tidak maksimal sesuai tuntutan Allah,“Apakah kamu tidak fikirkan” atau terkadang pola pemikiran demi kepentingan kita atau keluarga kita yang membuat kita bertindak tidak atas dasar keadilan,itu sudah dosa, karena melanggar keadilan; sampai penggunaan panca indra Mata telinga, hidung, lidah, tangan, kaki,  bahkan, dan kemaluan, yang tidak sesuai dengan tuntunan Allah membuat kita mudah sekali tergelincir dalam dosa.


Barangkali, karena mengetahui keadaan kita yang se-demikian lemah dalam menghindari perbuatan dosa lahir maupun batin ,maka Allah menyediakan amal - amal yang apabila dilakukan hambaNya, maka amal - amal tersebut menjadi penebus dosa bagi kita. Amal - amal tersebut adalah:

1.    Shalat  dan Puasa.
Rasulullah SAW me-nerangkan bahwa shalat wajib lima waktu menghapuskan  segala dosa yang terjadi antara masing - masing waktu shalat. Beliau mengatakan “Shalat yang lima dan Jum’at ke Jum’at, dan Puasa Ramadhan ke Ramadhan, mengampunkan dosa yang terjadi antara masing-masing bila dihindari dosa-dosa besar” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim). Hadits ini menerangkan bahwa bila kita kerjakan shalat Zhuhur, maka Allah mengampunkan dosa kita yang terjadi antara waktu Shubuh sampai waktu Zuhur itu, kita kerjakan shalat ‘Asar maka Allah mengampunkan dosa kita yang terjadi antara waktu Shalat Zhuhur sampai waktu Shalat ‘Asar itu, kita kerjakan shalat Maghrib, maka Allah mengampunkan dosa kita yang terjadi antara waktu ‘Asar sampai Maghrib itu, kita kerjakan shalat ‘Isya, maka Allah ampunkan dosa kita yang terjadi antara waktu Maghrib sampai ‘Isya itu, dan kita kerjakan shalat Subuh maka Allah akan mengapunkan dosa kita yang terjadi antara waktu Shalat ‘Isya sampai  dengan waktu Shalat Shubuh itu. Demikian pada setiap harinya. Lalu kita kerjakan shalat Jum’at, maka Allah mengampunkan dosa kita yang terjadi saat hari Jum’at yang lalu hingga pelaksanaan Jum’at itu.  Selanjutnya kita kerjakan puasa Ramadhan, maka Allah mengampunkan dosa kita yang telah terjadi antara Ramadhan tahun yang lalu hingga Ramadhan yang kita puasai itu.
Dalam hadist lain, Rasul menerangkan pula bahwa di samping puasa Ramadhan, Puasa Senin Kamis juga menjadi penebus dosa manusia. Sabda beliau menerangkan, “Bahwa Nabi saw lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis, lalu ditanya orang pada beliau apa sebabnya, maka sabda beliau: “Sesungguhnya amal-amal itu di persembahkan pada setiap hari Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan, maka firmanNya: “Tangguhkan kedua mereka itu”. (Hadits Riwayat Ahmad).
Di samping puasa Ramadhan dan puasa Senin Kamis, puasa Hari ‘Arofah dan puasa ‘Asyura juga mengampunkan dosa- dosa. Puasa ‘Arofah disebutkan juga mengampunkan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, sedangkan puasa ‘Asyura mengampunkan dosa setahun yang lalu saja. Sabda beliau “Puasa pada hari ‘Arofah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang, sedangkan puasa hari ‘Asyura menghpuskan dosa tahun yang lalu” (Hadits Riwayat iJamaah kecuali Bukhari dan Turmuzdi).
2. Qurban
Menyembelih Qurban adalah ibadah yang wajib dilakukan bagimukmin yang mampu. Allah memerintahkan kita untuk berqurban dalam firmanNya disurat al-Kautsar ayat 1-2,”Sesungguhnya Kami telah memberimu kebaikan yang banyak, karena itu, shalatlah kamu dan sembelihlah Qurban”. Ayat ini secara tegas memerintahkan untuk penyembelihan Qurban itu. Sejalan dengan perintah dari Qurban dalam ayat tersebut, Rasulullah menerangkan dalam hadits beliau, “Siapa - siapa yang telah mempunyai kelapangan (untuk berqurban) tetapi ia tidak mau berqurban, maka janganlah dekati tempat shalat kami ini”. (Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).
Hadits ini melarang orang  untuk mengerjakan shalat Aidul Adhha karna ia mampu qurban tapi tak mau berqurban. Larangan tersebut diberikan karena orang tersebut telah mengutamakan yang sunat dan melalaikan yang wajib, bukan menunda yang wajib.
Imbalan dari berqurban sebagai penebus dosa diterangkan oleh Baginda Nabi sabda beliau, “Wahai Fathimah, bangunlah dan saksikanlah penyembelihan Qurban, karena setiap tetes darah Qurban itu memohonkan ampun dari setiap dosa yang telah lalu”. (Hadits Riwayat Muslim). Redaksi hadits ini menyebut bahwa setiap darah Qurban memohonkan ampun, tentu saja hal itu berarti setiap tetes darah Qurban itu diganti dengan pengampunan dosa. Begitu banyak dosa yang diampuni dengan amal Qurban dijelaskan lagi dalam hadits beliau yang lain, “Barang siapa yang mau menyembelih Qurban, maka janganlah ia memotong rambut dan memotong kukunya hingga ia menyembelih qurban itu”. (hadits riwayat Ahmad dan Abu Daud). Hadits ini menerangkan bahwa Qurban menjadi penebus dosa bagi orang yang berqurban. Larangan memotong rambut dan kuku tersebut adalah karena tubuh dan seluruh bulu dan kuku orang yang berqurban itu hendak dibebaskan Allah dari siksa neraka. 
3. Haji
Haji merupakan ibadah yang sangat besar ganjaranya dan sekaligus merupakan amal penebus seluruh dosa manusia kepada Allah. Nabi menyebut orang mampu melaksanakan haji secara mabrur akan diampuni dosanya sehingga seperti baru dilahirkan oleh ibunya. Keterangan Nabi saw tersebut menunjukkan seluruh dosa kepada Allah, pelaku haji mabrur diampuni Allah.
Setelah melihat amal -amal dosa tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan yaitu bahwa nampaknya pasti ada dosa yang diampuni dengan shalat, ada dosa yang diampuni dengan puasa Ramadhan, ada dosa yang diampuni dengan puasa sunnat, dan ada dosa yang diampuni dengan Qurban. Kalau dapat kita gambarkan, bahwa amal penghapus dosa itu ibarat penyaring air. Ada penyaring yang hanya bisa membersihkan sampah dan debu serta lumpur, dan ada yang membersihkan zat kimia, dan ada juga yang membersihkan diri kita dari kuman.Allah tidak memberi tau kita dosa apa yang dihapuskan dengan cara shalat lima waktu, dosa apa yang dihapus dengan puasa, dan dosa apa pula yang dihapus dengan Qurban. Hanya ibadah haji saja yang dapat menghapus seluruh dosa kepada Allah. Wallah Ta’ala A’lam


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar