Syarat Menjadi Pemimpin
Oleh :
IRHAMUDDIN, MA.
(Dosen STIT AL-Washliyah dan Pimpinan Yayasan AL-Khalidy kota Binjai,
Komisi Dewan Dakwah MUI Binjai )
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi
pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin “. (QS. An-Nisa’ : 144)
Judul
tulisan ini menarik untuk penulis bahas pada kesempatan yang sangat mulia ini
mengingat kembali bahwa tanggal 9 April mendatang adalah ajang kompetisi untuk
para CALEG yang ada di negeri ini untuk bertarung memperjuangkan agar bisa duduk dikursi dewan ,terlihat dari
adanya baleho,spanduk dan stiker yang dipajangkan pada setiap sudut jalan baik
didaerah maupun diperkotaan,inilah ajang pesta demokrasi yang sangat fantastis
dinegeri ini.
Sebagai
agama yang sempurna Islam telah
meletakkan dan menetapkan landasan hukum bagi setiap persoalan yang dihadapi
ummat manusia .dalam soal kepemimpinan ,Islam telah menetapkan bahwa ummat Islam diwajibkan untuk memilih pemimpin yang dapat
melaksanakan dan mejalankan syariat Ilahi demi kesejahteraan dan kedamaian ummat
manusia.Rasulullah SAW, sangat peduli masalah kepemimpinan dalam mengurus
pemerintahan.sehingga dalam Hadis beliau bersabda;
Sesungguhnya
Imam (pemimpin) itu adalah perisai bila kamu berperang dan berlindunglah di
belakangnya.Apabila dia menyuruh bertaqwa kepada Allah dan berbuat Adil,Allah
akan memberi ganjaran pahala. Apabila dia berbuat sebaliknya,maka Allah akan
menghisabnya”(sahih muslim12/30,sahih bukhari 6/456).
Begitu
pentingnya mengangkat seorang pemimpin dalam sebuah masyarakat atau negara,maka
sejarah mencatat bahwa setelah berpulangnya rasulullah Saw ke hadirat
Ilahi,para sahabat Radiyallahu anhum terpaksa segera mengadakan musyawarah untuk memilih pengganti rasulullah dalam tampuk pemerintahan.ini
semua bertujuan untuk menjaga kemashlahatan daripada diobrak abrik oleh orang
yang selalu menginginkan dan berusaha menghancurkan kekuatan ummat Islam.
Dalam
memilih pemimpin ,Islam telah memberikan tuntunan yang lengkap ,baik dari segi
teori yang berdasarkan pada petunjuk Ilahi,sampai kepada praktek pemerintahan
yang bersih dan berhasil seperti yang di contohkan para Nabi dan para sahabat.
Oleh karena itulah ummat Islam tidak boleh salah dalam memilih,seperti nabi
Ibrahim pernah meminta agar anaknya
menjadi pemimpin tetapi allah menyatakan bahwa orang yang berhak menjadi
pemimpin adalah mereka yang mempunyai kreteria untuk memimpin.
Dan
tidak boleh diberikan kepada orang yang tidak memenuhi syarat pemimpin. Alqur’an surah Al-Baqarah 124, menjelaskan :Dan ingatlah
,ketika Ibrahim di Uji tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan
larangan)Lalu Ibrahim menunaikannya.lalu Allah berfirman sesungguhnya Aku akan
menjadikanmu Imam bagi seluruh manusia”Ibrahim berkata (dan aku memohon juga )
dari keturunanku “.Allah berfirman “Janjiku ini tidak mengenai orang yang
Zalim”(QS,AL Baqarah :124 ).
Dalam hadis
juga diceritakan bahwa sahabat Abu dzar berkata;
Aku bertanya
kepada rasulullah : ya rasulullah
,mengapa
engkau tidak memberikan jabatan kepadaku..? Rasulullah Saw menjawab sambil
tangannya menyentuh pundakku:
Wahai
Abu Dzar sesungguhnya engkau ini adalah lemah , dan sesungguhnya jabatan itu
adalah Amanah, dan sesungguhnya jabatan itu nanti pada hari kiamat akan menjadi
sesuatu kehinaan dan penyesalan ,kecuali orang yang dapat memegangnya dengan
penuh kebenaran dan menunaikan kewajiban yang di amanahkan kepadanya”.( Hadis
riwayat Muslim).
Dalam Alquran ada
beberapa syarat untuk menjadi pemimpin :
1.
Mempunyai ilmu dan fisik yang baik.
Pada Surah Al baqarah ayat ke 247 allah menegaskan :
“sesunguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu” mereka
menjawab: Bagaimana Thalut memerintah kami,padahal kami lebih berhak mengendalikan
pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?”Nabi
mereka berkata “ Sesungguhnya allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
Ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa” Allah memberikan pemerintahan kepada
siapa yang dikehendakinya , dan Allah maha luas pemberiannya lagi maha
mengetahui”
2.
Hafidz (dapt mengurus,memelihara dengan baik) dan pakar
dibidangnnya.
Hafidz, dapat menggatur dengan baik dan mempunyai kepakaran
merupakan syarat
Menjadi
pemimpin,sebagaimana syarat yang diberikan Nabi yusuf sewaktu akan menjadi menteri
keuangan negeri Mesir ketika itu.
“Berkata
Yusuf “ jadikanlah aku bendaharawan
negara mesir ,: sesungguhnya aku yang pandai menjaga , lagi berpengetahuan”
(QS, Yusuf : 55)
3.
Kuat ,berani,tegas dan amanah.
Sifat ini menjadi syarat sewaktu anak nabi Syuaib ingin menjadikan
nabi musa sebagai menantu ,sebagaimana dinyatakan dalam Al quran: “ salah
seorang dari kedua wanita itu berkata : “ya Ayahku ambillah ia sebagai orang
yang bekerja ( pada kita ), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang
kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah
orang yang kuat lagi dipercaya “.
(QS,
Qashash : 26 )
4.
Berwawasan, Zuhud, beriman
Syarat kempat ini , calon pemimpin itu tidak terlibat dengan dosa
besar,dan perbuatan maksiat,mestinya mudah memaafkan,melaksanakan perintah Agama,mendirikan
shalat,selalu bermusyawarah, mudah menolong,dan membela kebenaran. Dalam Al
quran dijelaskan :
Maka sesuatu yang diberikan kepadamu ,itu adalah kenikmatan hidup
didunia; dan yang ada pada sisi allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang orang
yang beriman,dan hanya kepada tuhannya mereka bertawakkal.
Dan(bagi)orang orang yang menjauhi dosa dosa besar dan perbuatan –
perbuatan keji, dan apabila mereka marah , mereka memberi maaf,dan(bagi)oarang
orang yang menerima (mematuhi)seruan tuhannya dan mendirikan shalat sedang urusan
mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka,dan mereka menafkahkan
sebagian dari rezeki yang kami berikan
kepada mereka.
Dan bagi orang- orang yang apabila mereka diperlakukan dengan
Zalim,mereka membela diri, dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang
serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas(tanggungan
) Allah SWt, sesunguhya dia tidak
menyukai orang yang Zalim,(QS, syura ; 36 40)
5.
menjelaskan petunjuk allah
Melakukan kebaikan
(khairat),melasanakan ibadah ritual,shalat dan menunaikan hak
harta(zakat) seperti dinyatakan dalam Al quran;
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah kami dan telah kami wahyukan kepada mereka
agar mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya
kepada kamilah mereka selalu menyembah”
(QS.
Anbiya : 73 )
6
.Tabah dan sabar .
Sifat ini menjadi syarat dalam memimpin sebagaimana dinyatakan
dalam Al quran: dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin- pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar, dan adalah mereka
meyakini ayat-ayat kami”
(QS.Sajadah: 24)
7.
Dapat memutuskan dengan kebenaran dan tidak mengikuti hawa nafsu . sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran:
Hai Daud,sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa)di
muka bumi ,maka berilah keputusan (perkara)di antara manusia dengan adil ,dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu ,karena ia akan menyesatkan mu dari jalan
Allah.sesungguhnya orang –orang yang sesat dari jalan allah akan mendapat azab
yang berat,karena mereka melupakan hari perhitungan. (QS. Shad: 26 )
8. Umat Islam juga dilarang memilih pemimpin orang kafir, sebagaimana dinyatakan
dalam Al-Qur’an : “Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir
menjadi wali (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin, siapa yang
berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah. Kecuali karena
(siasat) memelihara diri dari sesuatu yang mereka takuti, dan Allah
memperingatkanmu terhadap diri (siksanya) dan hanya kepada Allahlah tempat kembalimu (Q.S. Ali Imran : 28).
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat
siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang kafir menjadi
teman penolong Dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari
kekuatan disisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan
Allah. (QS. An-Nisa’ : 138-139).
Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu mengambil orang kafir
menjadi wali (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin, inginkah kamu
membuat alasan yang nyata bagi allah (untuk menyiksamu)? (QS. An-nisa’ : 144)
9. Al-Quran juga melarang umat Islam memilih pemimpin yang
mempermainkan agama,
sebagaimana dijelaskan dalam ayat : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengambil yang menjadi pemimpinmu, orang yang membuat agamamu sebagai
ejekan dan permainan, (yaitu) diantara orang-orang yang telah diberi kitab
sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertaqwalah
kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” (QS.Al-Maidah :
57).
Demikian juga
al-quran sangat melarang umat Islam untuk mengambil pemimpin yang lebih
menyukai sitem dan budaya orang kafir, daripada sistem dan budaya Islam,
sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an :
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan
saudaramu menjadi wali/pemimpin, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas
keimanan, dan siapa diantara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim.” (QS. At-Taubah : 23).
Demikianlah
beberapa ayat yang berkaitan dengan memilih pemimpin, semoga umat Islam dapat
mengikuti perintah Allah dalam mencari pemimpin.
Kesimpulan
Pemimpin adalah amanah yang harus dipegang kokoh dan harus
dipertanggung jawabkan kelak dihadapan Allah, maka timbulkanlah rasa yang
diharapkan oleh rakyat, yaitu berjiwa empati (merasakan apa yang dirasakan oleh
rakyatnya). Sehingga rakyat akan merasa nyaman atas kepemimpinannya.
Semoga bulan april mendatang muncullah sosok pemimpin-pemimpin yang
berjiwa empati dan amanah...Aminnnnnn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar