MANFAAT WUDHU
DARI SEGI KESEHATAN
Menurut
istilah Wudhu adalah membasuh bagian tertentu yang sudah ditetapkan dari
anggota badan dengan air sebagai persiapan bagi seorang muslim untuk menghadap
ALLAH SWT. Wudhu adalah senjata bagi seorang mukmin. ALLAH SWT berfirman : “Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan
tanah yang baik (bersih) ; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. ALLAH
tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi DIA hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-NYA bagimu supaya kamu bersyukur.” ( QS : Al- Maidah ayat 6 )
Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah
dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja.
Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan
diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).
Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah
yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels,
seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan
Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu
merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan
wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah
ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti
namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai
bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang
dibasuh dalam air wudhu seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki memang
paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena
itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
Mokhtar Salem
dalam bukunya Prayers a Sport for the
Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker
ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel
dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama
saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga
menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.
Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa
munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena
itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar ruangan) disarankan
untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota badannya yang terbuka,
seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki. Sebab, penyakit kulit
umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan,
seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya.
Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka
senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.
Rasul SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu
akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat
karena bekas wudhu. “Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan
kakinya karena bekas wudhu.”
Muhammad Kamil
Abd Al-Shomad, yang mengutip sumber dari Al-I’jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah,
menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wudhu sangatlah
besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-nyela jari,
berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh
kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh
kaki hingga mata kaki.
Buya Hamka
(Haji Abdul Malik Karim Amrullah) dalam bukunya Lentera Hidup menuliskan keutamaan wudhu. “Sekurang-kurangnya lima
kali dalam sehari-semalam setiap Muslim diperintahkan untuk berwudhu dan
mengerjakan shalat. Meskipun wudhu belum lepas (batal), disunahkan pula
memperbaruinya. Oleh ahli tasawuf, diterangkan pula hikmah wudhu itu. Mencuci
muka artinya mencuci mata, hidung, mulut, dan lidah kalau-kalau tadinya berbuat
dosa ketika melihat, berkata, dan makan.
Mencuci tangan dengan air dalam hati dirasa seakan-akan
membasuh tangan yang telanjur berbuat salah. Membasuh kaki dan lain-lain
demikian pula. Mereka memperkuat hikmat-hikmat itu meskipun dalam hadis dan
dalil tidak ditemukan. Tujuannya adalah supaya manusia jangan membersihkan
lahirnya saja, sementara batinnya masih tetap kotor. Hati yang masih tamak,
loba, dan rakus, kendati sudah berwudhu, maka wudhunya lima kali sehari semalam
itu berarti tidak berbekas dan tidak diterima oleh Allah SWT, dan shalatnya pun
tidak akan mampu menjauhkan dirinya dari perbuatan fakhsya’ (keji) dan mungkar
(dibenci).”
Buya Hamka menambahkan, wudhu itu dapat menyehatkan
badan. “Bukanlah kita hidup ini untuk mencari pujian dan bukan pula supaya kita
paling atas di dalam segala hal. Meskipun itu tidak kita cari, kalau kita
senantiasa menjaga kebersihan, kita akan dihormati orang juga.”
Menurut
sejumlah penelitian, berwudhu itu dapat menghilangkan berbagai macam
penyakit. Misalnya, penyakit kanker,
flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit
gigi, dan sebagainya.
Dalam penelitian yang dilakukan Muhammad Salim tentang
manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu dengan cara yang baik
dan benar akan mencegah seseorang dari segala penyakit. Dalam penelitiannya
itu, Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang
yang tidak berwudhu dan yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam
sehari untuk mendirikan shalat.
Kulit merupakan organ yang terbesar
tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari
berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi
( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori ) dan media
komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara
tekanan.
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban.
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban.
Bersuci merupakan salah satu metode
menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit.
Kalau kulit sering kering akan
sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman. Dengan
bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput
lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori
kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan
tempat berkembangnya banyak kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus
epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp
(penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman
Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah
tangan setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman.
Cara ini baru dikenal abad ke-20, sebagaimana kita tahu Jepang membutuhkan 100
tahun untuk membiasakan cuci tangan, kampanye-kampanye cuci tangan juga sedang
gencar-gencarnya di media massa, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak
abad ke-14 yang lalu.
Berikut ini kita lihat manfaat dari wudhu dan
anatomi gerakan wudhu menurut pandangan medis, adalah sebagai berikut :
I.
MANFAAT WUDHU
1. Berkumur – kumur
Berkumur –kumur berarti membersihkan
rongga mulut dari penularan penyakit.
Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika
tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan
menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan
dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari
infeksi gigi dan mulut.
Penelitian modern membuktikan bahwa
berkumur-kumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi
dari luka. Berkumur-kumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan
menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan.
Manfaat berkumur-kumur lainnya yang juga penting adalah menguatkan sebagian
otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur-kumur merupakan latihan
penting yang diakui oleh pakar dalam
bidang olahraga, karena berkumur-kumur
jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan
jiwa seseorang tenang.
2.
Istinsyaq
Istinsyaq berarti
menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan
bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir
hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.Selama ini kita ketahui
selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan
istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat
dicegah.
Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Aleksandria
membuktikan bahwa kebanyakan orang yang berwudhu secara kontinyu, maka hidung
mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Tidak diragukan
lagi bahwa lubang hidung merupakan tempat yang rentan dihinggapi mikroba dan
virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu dan melakukan istinsyaq
(memasukan dan mengeluarkan air ke dan dari hidung di saat berwudhu), maka
lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini
mencerminkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga
manusia akan bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yang lain.
3. Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan
Membasuh wajah dan kedua telapak
tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan
debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung. Membasuh wajah dan kedua telapak
tangan sampai ke siku juga dapat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan
membersihkan kulit dari lemak yang dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini
biasanya menjadi tempat yang ideal untuk berkembang biaknya bakteri.
Begitu pula dengan pembersihan
telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah
pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah
terbesar di negara kita.
4.
Mengusap Telinga
Disaat
kita tegang atau marah, terasa kedua telinga kita menjadi panas dan memerah.Hal
ini akan hilang dan ketegangan akan menurun apabila di usap-usap dengan
air.Lebih baik lagi dengan memijit-mijit, karena di area ini terdapat
titik-titik akupuntur.Syaraf-syaraf yang berhubungan dengan organ-organ yang
lainnya dapat dibangkitkan sehingga aliran darah yang tersumbat akan kembali
lancar.
Menurut Prof Hembing, telinga terdiri dari dua satuan fungsional, yaitu sebagai
alat pendengaran dan sebagai bagian dari sistem keseimbangan tubuh.Dengan
membersihkan telinga setiap saat, akan menghasilkan rasa lebih sensitif
terhadap getaran suara yang ditangkap oleh sel-sel pendengaran yang berbentuk
rambut-rambut halus.
5.
Membasuh Kedua Telapak Kaki
Membasuh kedua telapak kaki dengan
memijat secara baik dapat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena
telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu
seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh
kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan
salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh
seorang muslim setelah berwudhu.
II.
ANATOMI GERAKAN WUDHU MENURUT
PANDANGAN MEDIS
1.
Wudhu dan Aliran Darah Perifer
Dalam hadits riwayat empat Imam
(Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad Hambali) diterangkan
“Sempurnakanlah dalam berwudhu dan gosoklah sela – sela jari
kalian...” perintah ini secara medis sangat bermakna. Mengapa sela – sela
jari yang disebut ?, ternyata di bagian itulah berjalan serabut saraf, arteri,
vena, dan pembuluh limfe.
Penggosokan daerah sela – sela jari
itu sudah barang tentu memperlancar
aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan dan oksigen. Kita tahu berapa banyak pasien yang mengalami sumbatan aliran darah dan berakibat pembusukan jari – jari. Tidak jarang diantara mereka harus menjalani amputasi.
aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan dan oksigen. Kita tahu berapa banyak pasien yang mengalami sumbatan aliran darah dan berakibat pembusukan jari – jari. Tidak jarang diantara mereka harus menjalani amputasi.
Selain itu, serabut saraf juga
secara langsung distimulasi oleh perbuatan kita menggosok sela – sela jari.
Ujung jari sampai telapak tangan adalah bagian yang paling sensitif, karena
paling banyak mengandung simpul reseptor saraf. Tiap 1 cm2 kulit di daerah itu,
terdapat 120 – 230 ujung saraf peraba
2.
Titik-Titik Penting Terdapat di
Anggota Wudhu
Kita dapat memahami bahwa anggota
wudhu yang dibasuh adalah bagian – bagian tubuh yang biasanya banyak
bersentuhan dengan dunia luar. Bagian – bagian tersebut umumnya tidak tertutup
pakaian, bahkan memang menjadi alat kontak tubuh kita dengan lingkungan,
sehingga paling banyak mengalami kontaminasi (kotoran), dan oleh karena secara
logis paling perlu dibasuh. Inilah aspek higine dalam ritual wudhu.
Disisi lain, daerah ujung lengan
(siku ke bawah) dan ujung tungkai
(lutut kebawah) terdapat titik – titik penting dalam akupuntur. Seluruh organ bagian dalam memiliki lima buah titik penting apabila dilakukan stimulasi akan memperbaiki fungsinya. Beberapa gangguan fungsi organ juga bisa dinormalkan dengan cara menstimulasi titik – titik penting tersebut.
(lutut kebawah) terdapat titik – titik penting dalam akupuntur. Seluruh organ bagian dalam memiliki lima buah titik penting apabila dilakukan stimulasi akan memperbaiki fungsinya. Beberapa gangguan fungsi organ juga bisa dinormalkan dengan cara menstimulasi titik – titik penting tersebut.
3.
Ear Acupunture ( Akupuntur Telinga )
Akupuntur telinga berkembang menjadi
suatu cabang spesialis kedokteran di China. Menurut ilmu akupuntur telinga
adalah representasi dari tubuh manusia. Bentuk telinga serupa dengan bentuk
tubuh saat masih berupa janin yang meringkuk dalam rahim ibu. Kepalanya adalah
bagian sering dipasan anting. Daerah lubang adalah rongga tubuh tempat
tersimpanya organ – organ dalam. Melakukan stimulasi seperti wudhu akan
berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam. Adapun lingkaran luar
menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seakan – akan melakukan stimulasi
daerah punggung dan ruas – ruas tulang belakang.
Ilmu
Brain Gym juga menjelaskan gerakan pasang
telinga. Caranya, telinga digosok – gosok sendiri dengan lembut, hingga timbul
warna kemerahan dan dirasakan dengan sensasi yang lebih hangat. Metode ini
menambah konsentrasi dan daya serap belajar anak disekolah. Akibatnya prestasi
juga meningkat. Sebaiknya anak – anak diajari untuk melakukan ini secara sadar,
saat memulai belajar, baik di sekolah maupun dirumah
Dari uraian di atas, dapatlah kita tarik
kesimpulan bahwa dengan berwudhu secara istiqomah dapat menjaga kesehatan lahir
maupun bathin hamba-Nya yang beriman. Sehingga akan meningkatkan kualitas hidup
kita sebagai hamba-Nya. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang beriman dan selalu
istiqamah di jalan-Nya sehingga kita selalu diberikan rahmat oleh Allah SWT.
Amin. Wallahua’lam bis – shawab.
wew
BalasHapus