Kamis, 26 Februari 2015

Iman dan Amal Penulis : Drs.Muhammad Yahya



     Sesungguhnya kebahagian, kesuksesan dan kejayaan hidup umat manusia hanya dapat diperoleh dari sejauhmana manusia itu mengamalkan ajaran agama (Al-Qur’an & Sunnah) dengan keimanan dan keyakinan yang benar.
Allah SWT tidak memberikan kebahagiaan, kesuksesan dan kejayaan seseorang itu kepada pangkat,, jabatan dan harta, tetapi Allah SWT meletakkan kebahagian dan kejayaan hidup seseorang atau umat semata-mata dalam amal agama.
Dengan mengamalkan ajaran Al - Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Membuktikan bahwa manusia itu menyadari bahwa hidup manusia itu ada yang mengatur, dengan menjalankan aturan Allah SWT ditengah-tengah kehidupan didunia ini adalah membuktikan kecintaannya kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman
Artinya :“Katakanlah jika kamu mencintai Allah SWT maka ikutilah aku, Allah SWT akan mencintaimu.” (Q.S Al-Imran ayat 31)
Rasulullah SAW bersabda
Artinya : “Barang siapa menghidupkan sunnahku berarti dia mencintaiku, dan barang siapa yang mencintaiku bersamaku didalam syurga. (H.R. Attirmizi)
Iman dan Amal adalah sesuatu yang harus diyakini dan diamalkan dengan baik dan benar
Rasulullah SAW bersabda
Artinya :"Iman itu adalah tambahan hati, atau sesuatu yang terhunjam didalam hati dan diikrarkan melalui ucapan serta diwujudkan dengan amal perbuatan"
Iman itu ada yang hak dan ada yang batil, iman yang hak adalah iman yang benar sifatnya objektif sedangkan iman yang batil iman yang tertolak atau buruk sifatnya subjektif. Nilai iman membuat sipelaku itu mendapat syurga sebagaimana firman Allah SWT Q.S Attaubah ayat 111
Artinya  : "Sesungguhnya Allah SWT telah membarter atau menukar dari orang-orang mukmin diri dan hartanya itu dengan syurga".
Mereka yang mendapatkan syurga itu adalah orang-orang yang memiliki iman yang benar, pandangan dan sikap hidupnya benar dan baik, orang-orang yang beriman yang baik dan benar itu orang-orang yang berpandangan sikap dan hidupnya, sesuai atau dengan pandangan dan sikap hidup Rasulullah SAW.
Mereka yang beriman dalam arti berpandangan dan bersikap hidup dengan ajaran batil maka iman yang seperti ini, tempatnya adalah neraka. Allah SWT adalah wali bagi orang yang beriman, yaitu mereka yang berpandangan dan bersikap hidup dengan ajaran agama Allah SWT (Al-Qur’an menurut sunnah Rasul) mereka akan dikeluarkan dari kehidupan yang gelap menuju kepada cahaya yang terang (cahaya ilahi). Dan sebaliknya bagi mereka yang beriman kepada yang batil, maka pandangan dan sikap hidupnya itu akan membawa dari cahaya yang terang kepada kehidupan yang gelap.
Al-Qur’an telah melukiskan sejarah hidup iblis laknatullah ala’ih, sebab pandangan dan sikapnya yang keliru, akhirnya Allah SWT campakan keneraka selama-lamanya, tentu tidak jauh berbeda dengan bangsa manusia yang mengikuti sunnah iblis mereka berpandangan dan bersikap sama seperti iblis, namrut laknatullah ala’ih dengan kesombongannya sebagai raja dunia seolah-olah tidak ada penguasa yang berkuasa didunia ini kecuali dirinya. Fir’aun laknatullah ala’ih memproklamasikan bahwa dirinya adalah Tuhan yang maha tinggi, pandangan dan sikap hidup seperti mereka ini dilukiskan Allah SWT untuk manusia yang hidup dizaman ini, agar mereka yang menjadi pemimpin atau pemimpin tidak terjebak atau terjerummus yang pada akhirnya memutuskan dirinya untuk menjadi penghuni neraka.
Imam Al-Ghazali menyatakan ada 4 macam golongan manusia dalam kehidupan didunia ini :
Pertama           : Manusia yang memperoleh kebahagiaan didunia dan  akhirat itulah orang
  yang iman dan amalnya benar 
Kedua             : Manusia yang memperoleh kebahagiaan didunia tetapi mengalami
  Kesengsaraa, penderitaan itulah orang yang beriman tetapi tidak amu beramal
Ketiga             : Manusia yang mengalami penderitaan didunia tetapi memperoleh kebahagian
  diakhirat mereka itu iman dan amalnya baik   
Keempat         : Manusia yang mendapatkan penderitaan dan kesusahan didunia dan lebih
  celaka lagi kesusahan dan kesengsaraan serta penderitaan yang
  berkepanjangan diakhirat, itulah orang yang hidup didunia tidak yakin dengan
  imannya dan tidak mau beramal

Oleh karena itulah, mari kita lakukan perkara-perkara yang dapat membuahkan hasil yang membuat kita hidup nyaman, hidup tenang dan bahagia kelak diakhirat dan dijauhkan pekara-pekara yang membuat kita celaka, sengsara diakhirat. Dunia ini adalah seperti ladang bila ladang ini dikelola dengan baik tentu akan membuahkan hasil yang baik, bila ladang tidak dikelola maka sudah barang tentu tidak akan membuahkan hasil yang baik, bahkan cendrung akan membawa dampak yang jelek, sebab ladang yang tidak diolah lama-lama  akan menjadi hutan artinya hutan itu akan menjadi tempat binatang buas, berbisa dan berbahaya.
Ketika manusia mati dia akan membawa bekal iman dan amal berarti manusia itu akan selamat dari segala rintangan, dan lepas dari berbagai persoalan, tetapi manakala manusia itu lupa membawa bekal maka kesusahan demi kesusahan dan penderitaan demi penderitaan akan terus menyertai dan tidak ada henti-hentinya.
Rasullullah SAW dalam mafhum haditsnya berkata : tiga hal yang akan ikut mendampingi manusia saat kematiannya kekubur yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya, akan tetapi dua yang kembali yaitu keluarga dan harta dan satu yang akan setia menemani didalam alam barzah (alam kubur) yaitu amalnya. Seorang Syekh ternama dan ahli Syufi terkenal berkata bahwa cahaya didalam kubur dapat diterangi dengan sholat tahajjut dan mudahnya menjawab pertanyaan nungkar nangkir disebabkan bacaan Al-Qur’annya dimasa hidup.
Pangkat, jabatan tinggal, harta yang kita cintai tinggal bahkan istri dan anak-anak semua tinggal, kehidupan dunia  hanyalah ibarat panggung sandiwara.
Dunia ini hanyalah perhiasan, perhiasan itu dapat membuat manusia lupa akhirat, pada hal kehidupan yang sesungguhnya yang telah dijanjikan Allah SWT adalah akhirat.
Rasulullah SAW bersabda :
“Akan datang pada suatu zaman atas umatku mereka mencintai lima perkara tetapi melupakan lima perkara :
Pertama       : mereka mencintai dunia tetapi melupakan akhirat
Kedua          : mereka mencintai harta benda tetapi melupakan hisabnya
Ketiga          : mereka mencintai perbuatan dosa tetapi melupakan taubat
Keempat      : mereka mencintai makhluk tetapi melupakan yang khalik
Kelima         : mereka mencintai tempat tinggal(rumah) tetapi melupakan kubur]

Allah SWT berfirman Q.S Al - Qosos 77 ,Yang artinya “ carilah bekal kehidupan diakhirat dengan apa yang telah dianuhgrakan Allah SWT kepadamu  tetapi janganlah kamu melupakan bagianmu didunia dan berbuat baiklah kepada lain sebagaimana Alalh telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan dibumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusaka.
Semoga dapat menjadi renungan dan buah pemikiran, bagi hamba Allah SWT dan dapat member motivasi untuk meningkatkan iman dan amal serta ilmu, sebagai wujud rasa syukur dan ketaatan hamba kepada sang khalik
والله موافق الر اقوام الطازف
 والسلام عليكم ورحمة الله وباركاتة
 


PENYEJUK HATI PENUNTUN JALAN HIDUP MENUJU KEBENARAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar